11.12.11

AKU KETINGGALAN KERETA (LAGI-LAGI INI YANG KEDUA KALI)

Aku terlambat naik kereta lagi. Ini sudah yang kedua kalinya aku ditinggal kereta.
Karena sudah kebiasaan kalau kereta di Indonesia sering terlambat mulai 15 menit hingga satu jam, hari ini aku masih menganggap kereta masih punya kebiasaan 'buruk' seperti itu. Dan ternyata aku salah.
Sampai di perempatan stasiun Jombang, palang lintasan pintu sudah hendak ditutup padahal aku masih diatas bus. Aku buru-buru turun, dan sempat melirik di pintu keluar kalau ada kereta yang sudah melangkah pelan. Aku berlari ke pintu masuk .

"Kereta api Sri Tanjung sudah lewat, Pak ?".
"Lha barusan aja, Mbak".
"Lha aku gimana,Pak?"

Penjaga pintu masuk stasiun hanya terdiam, No Comment.
Lalu aku menuju loket.

"Kereta yang habis ini lewat apa Pak ?".
"Rapi -Dhoho".
" Ya deh, Rapi Dhoho ke Surabaya satu Pak".
" Empat ribu"

Aku membayar dua lembar dua ribuan, kemudian selembar tiket diberikan padaku.
Jam dinding masih menunjukkan pukul 12.30. Padahal di tiket kereta Sri Tanjung yang kubeli menunjukkan keberangkatan pukul 12.22. Berarti keretanya 'on time', keterlambatan cuman tujuh menit. Wow.
Aku duduk di bangku panjang ruang tunggu. Ku telpon suamiku.

"Yah, aku ketinggalan kereta"
" Ya salahmu sendiri gak cepetan berangkat"

Ketinggalan kereta dua kali saja sudah cukup membuat dongkol. Apalagi kalau seperti teman-teman yang tiap hari pulang pergi naik kereta.

Capek duduk aku berjalan - jalan. Tak terasa jam dinding sudah menunjukkan pukul 13.20. Kereta Rapi -Dhoho sudah datang. (Sekali lagi Wow). Di jadwal tertulis pukul 13.17, berati hanya terlambat 3 menit saja. Sungguh suatu perbaikan respon time yang luar biasa menurutku.

Rapi - Dhoho memang kereta rakyat. Gerbong satu dari depan sampai satu dari belakang penuh terisi manusia. Alhamdulillah aku dapat tempat duduk di gerbong paling belakang sendiri, itupun atas saran penjual kerupuk yang sudah pengalaman naik turun kereta. Sampai di Surabaya juga tepat waktu karena tidak molor karena 'dikalahin' sama kereta yang lebih bergengsi (bisnis dan eksekutif). Selamat deh PT.KAI yang sudah bisa memperbaiki 'respon time' nya dan 'consumer service' nya meskipun aku harus ketinggalan kereta.

Pernah juga sih mengalami naik kereta yang tidak nyaman.
Dua minggu yang lalu  aku naik Sri Tanjung dari Jember menuju Surabaya, kereta datang di stasiun Jember pukul 10.00 padahal di tiket tercantum pukul 08.55.  Sampai di Probolinggo harus berhenti cukup lama sekitar satu seperempat jam karena ada kerusakan GPS. Sampai Surabaya sudah hampir pukul 16.00 (harusnya jam 13.15 sudah sampai). Rasanya capek dan panas. Tidak bisa membayangkan penumpang lain yang harus melanjutkan perjalanan hingga Lempuyangan (Yogjakarta).

Pernah juga naik kereta Sancaka Pagi, terus mogok di stasiun Boharan hingga lebih dari satu jam karena lokomotifnya mogok sehingga harus menunggu langsiran dari Surabaya. Ada satu gerbong eksekutif yang isinya turis bule semua. Saat kereta mogok mereka malah berfoto-foto ria dengan latar belakang pemandangan hamparan padi (Stasiun Boharan memang berada di tengah sawah dan jauh dari pemukiman).
Mungkin di negaranya tidak ada hamparan sawah (atau dinegaranya tidak ada sepur mogok ). Sementara penumpang lokal sudah gelisah , bingung mencari ojek biar segera bisa keluar dari Boharan. Saat aku konfirmasi kepada kondektur kenapa kok berhenti lama, kondektur malah menjawab
"Lha gara-gara Sampeyan. Biasanya kan ikut Sancaka ke barat kenapa sekarang kok ikut Sancaka  ke timur" katanya sambil tertawa. Hehehehehe.....

Sekian dulu pembaca ya....

http://www.dBCN-MenebusImpian.com/?id=intannurswida

No comments:

About Me

My photo
Rich By Logic adalah salah satu bagian dari motivasi hidup saya untuk membantu mengatasi problem kemiskinan yang menjadi lingkaran setan di Indonesia. Anda bisa belajar ataupun menyangkal dari pernyataan saya . Bila benar maka akuilah dan terapkanlah, bila salah maka itu hanyalah ide dari manusia biasa dan Anda bisa menyaringnya sendiri